Merdeka Belajar dalam Perspektif Filsafat Progresivisme
Abstract
Merdeka Belajar adalah konsep yang mengedepankan kebebasan individu untuk menentukan arah dan jalan belajarnya sendiri dengan dukungan yang memadai dari lingkungan sekitarnya. Dalam perspektif progresivisme, Merdeka Belajar sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman yang adaptif dan responsif. Konsep ini memungkinkan individu untuk belajar secara mandiri, memilih metode dan teknologi yang sesuai, serta menentukan jadwal dan tempat belajar yang nyaman. Tujuan dari penelitianini adalah untuk mengetahui bagaimanakah konsep merdeka belajar dalam perspektif progresivisme. Penelitian ini menggunakan metode Library Research sebagai sumber informasi berupa informasi sekunder melalui tahapan identifikasi, evaluasi dengan sumber rujukan 5 artikel jurnal nasional dan sumber buku sebagai pendukung argumen peneliti. Dari hasil studi literatur ditemukan bahwa Konsep merdeka belajar memiliki kesamaan dengan konsep Pendidikan filsafat progresivisme yang dipelopori oleh John Dewey dimana Lembaga Pendidikan diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam mengembangkan potensi dan karakter dari peserta didik karena pada dasarnya setiap peserta didik mempunyai kecenderungan dan potensinya masing-masing.
References
Alan C and Levine, D. U. O. (1985). An Introduction to the Foundations of Education. Boston: Houghton Mifflin Company.
Ankesa, H. (2021). Perkembangan Pendidikan Dalam Perspektif Aliran-Aliran Filsafat Pendidikan Progresivisme Dan Esensialisme. TABAYYUN: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 2(1).
Dirjen Dikti Kemendikbud. (2020). Buku Panduan Pelayanan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka. Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
Faiz, A., & Kurniawaty, I. (2020). Konsep Merdeka Belajar Pendidikan Indonesia Dalam Perspektif Filsafat Progresivisme. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran, 12(2), 155–164. Retrieved from https://ejournal.unisbablitar.ac.id/index.php/konstruktivisme/article/view/973
Frarera, A. N., Mariyati, M., Batubara, N. K. I., & ... (2022). Dasar Pengetahuan dan Kriteria Kebenaran Perspektif Barat dan Islam. Jaqfi: Jurnal Aqidah …, 7(2). Retrieved from http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jaqfi/article/view/21314
Jalaluddin, A. (1997). Filsafat Pendidikan. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Mindayani, N. (2012). Penerapan Aliran Pendidikan Progresivisme pada Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas X SMA NEGERI 1 NA IX-X. Jurnal Tematik, 2(1), 113–119.
Mustaghfiroh, S. (2020). Konsep “Merdeka Belajar” Perspektif Aliran Progresivisme John Dewey. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 3(1), 141–147. https://doi.org/10.30605/jsgp.3.1.2020.248
Ruslan. (2018). Perspektif Aliran Filsafat Progresivisme Tentang Perkembangan Peserta Didik. JISIP (Jurnal Ilmu Sosial Dan Pendidikan), 2(2), 211–217.
Salu, V. R. (2017). Filsafat Pendidikan Progresivisme dan Implikasinya dalam Pendidikan Seni di Indonesia. Imajinasi : Jurnal Seni, 11(1), 29–42.
Sopacua, J., & Fadli, M. R. (2022). Konsep Pendidikan Merdeka Belajar Perspektif Filsafat Progresivisme (The Emancipated Learning Concept of Education in Progressivism Philosophy Perspective). Potret Pemikiran, 26(1), 1. https://doi.org/10.30984/pp.v26i1.1413
Triyatno, Endang Fauiziati, M. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Dalam Prespektif Filsafat Progresivisme John Dewey. LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan, 17(2), 17–23.
Vebibina, A., Marsitoh, S., & Nursalim, M. (2022). Analisis Penggunaan Internet Sebagai Sumber Belajar Dalam Perspektif Progresivisme di Perguruan Tinggi. Jurnal Sinestesia, 12(2).
Wahyuni, S., Desriyandri, & Erita, Y. (2023). Konsep Merdeka belajar menurut Pandangan Filsafat Progretivisme John Dewey. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 5(1).
Wiranata, R. R. S. (2019). Kata kunci : Filsafat, Progresivisme, UU Pesantren. Komunikasi Dan Pendidikan Islam, 8(pendidikan islam).